Melihat Penguatan Kelembagaan yang Digagas Bawaslu Jatim

Bawaslu Magetan - Bawaslu Jatim secara resmi memulai penguatan kelembagaan bagi Bawaslu Kabupaten/Kota pada Selasa, 18 Agustus 2025 di Surabaya. Ditandai secara simbolik berupa pemukulan gong oleh Anggota Bawaslu, Totok Hariyono. Apa sih penguatan kelembagaan tersebut.

Fokus 8 Bidang Straregis

Penguatan kelembagaan dengan tema Meneguhkan Eksistensi,  Membangun Sinergi,  Menuju Pemilu Berkeadilan dan Berkeadaban, sebagai ikhtiar Bawaslu Jatim agar Bawaslu, terutama Bawaslu Jatim dan Bawaslu kabupaten/kota se-Jawa Timur menjadi lebih baik.

Penguatan kelembagaan berfokus pada 8 bidang strategis. Antara lain, akuntabilitas keuangan, pelayanan Informasi hukum dan PPID, hubungan dan eksistensi kelembagaan, pengolahan data, literasi demokrasi, penataan tata kelola internal, modernisasi birokrasi, dan peningkatan kinerja kelembagaan.

Setiap bidang dikerjakan dengan pendekatan koordinator wilayah (koorwil). Masing-masing koorwil akan bertanggung jawab dalam mengembangkan satu kabupaten/kota sebagai proyek percontohan. Di mana dari 8 kabupaten/kota yang diajadikan sebagai pilot project diharapkan mampu menyebarluaskan ke kabupaten/kota lainnya.

Totok Haryono Apresiasi Penguatan Kelembagaan

Anggota Bawaslu RI, Totok Haryono, yang membuka secara resmi kick off penguatan kelembagaan, mengapresiasi langkah Bawaslu Jatim. “Bawaslu Jatim memulai hal yang luar biasa, dengan melakukan langkah-langkah riil untuk penguatan kelembagaan,” ujar Totok Haryono saat memberikan sambutan.

Apa yang dilakukan Bawaslu Jatim bisa menginspirasi yang lain. Totok juga menyampaikan bahwa Bawaslu Kabupaten/Kota menjadi rumah pergerakan.

“Kantor-kantor Bawaslu harus menjadi rumah pergerakan, rumah demokrasi, sehingga  harus mempunyai data dan literasi demokrasi yang lengkap,” tambahnya.

Bawaslu Ingin Lebih Baik

Anggota Komisi II DPR RI, Arif Wibowo, yang hadir sebagai narasumber secara daring, menyampaikan bahwa Penguatan Kelembagaan yang diinisiasi oleh Bawaslu Jatim menjadi bukti bahwa Bawaslu ingin lebih baik, dan lebih kuat.

“Ini (penguatan kelembagaan, red) membuktikan bahwa Bawaslu ingin lebih baik, ingin kuat, tidak ingin lemah, tidak ingin dilemahkan,” terang Arif.